Sunday, September 20, 2015

Analisis Singkat terhadap al-Ikhlas (Bagian 4)

al-Ikhlas/112:4

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
Transliterasi: Wa lam yakul lahu kufuwan ahad
Terjemahan (M.M. Pickthall): And there is none comparable unto Him
Terjemahan (Kementerian Agama Indonesia): Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

Selain makna harfiahnya bahwa tidak ada yang setara atau dapat dibandingkan denganNya yang merupakan konsep monoteisme yang disetujui baik oleh Islam maupun Yudaisme, bisa jadi ayat ini juga merupakan kritik implisit al-Qur'an terhadap konsep dyophysite karena adanya "kesetaraan" atau "penyatuan" (hypostatic union) antara nature Divine Logos dan nature manusia pada Yesus.

Kesimpulan
al-Ikhlas memberikan jawaban kepada para Yahudi atas pertanyaan mereka tentang atribusi Tuhan dalam Islam, yaitu:
- Terdapat banyak kesamaan antara Islam dan Yudaisme, yaitu bahwa Tuhan itu Esa, tempat bergantung segala sesuatu dan tidak berubah, tidak beranak dan diperanakkan secara literal, dan tidak ada sesuatu apaun yang setara yang dapat dibandingkan denganNya
- Begitu pun, ada hal yang di Yudaisme diperbolehkan, tetapi dilarang di Islam, yaitu memakai terminologi "ayah", "anak", dan "memperanakkan" untuk Tuhan dan hubungan Tuhan dan manusia walaupun Yudaisme memahami ini secara konotatif. Hal ini kemungkinan disebabkan terjadinya pergeseran makna sehingga pemakaian istilah ini akan mengarah kepada pemaknaan Trinitas
- Terkait dengan konsep ketuhanan Kristen, terdapat indikasi kritik Islam terhadap Trinitas dalam suroh ini, terutama pada sisi "3 hypostasis"-nya instead of dari sisi "1 ousia"-nya dan konsep dyophysite.


Daftar Pustaka

Versi 1.0 2015-09-20: Post awal

No comments:

Post a Comment